Pengertian Power
Suatu peluang dalam hubungan sosial dimana SDM mempunyai posisi untuk melaksanakan kehendaknya walaupun akan mendapat rintangan. Merupakan kemampuan potensial untuk mempengaruhi perilaku, untuk merubah keadaan, menyelesaikan masalah/hambatan, dan untuk melakukan suatu perbuatan walaupun tidak mereka inginkan. Kemampuan untuk membawa atau mengajak individu atau kelompok mengerjakan sesuatu dan perubahan dalam berbagai hal.
Perbedaan Power, Authority dan Influence
Power (kekuasaan) dan authority (wewenang) saling terkait; power = informal authority, authority = legimate power.
Power tidak membutuhkan legitimasi sedangkan authority membutuhkan legitimasi dan membutuhkan power. Authority merupakan hak untuk memanipulasi atau merubah orang lain.
Influence mempunyai cakupan yang lebih luas dari power, karena meliputi kemampuan untuk mengajak orang lain dalam berbagai hal atau bentuk seperti perubahan kepuasan dan kinerja.
Klasifikasi Power
* Reward Power
* Coercive Power
* Legimate Power
* Referent Power
* Expert Power
Pendekatan Kontingensi tentang Power
Preffer: kemunculan power karena berada pada “tempat yang tepat” seperti: mengendalikan sumber-sumber, mengendalikan atau mempunyai akses yang tinggi terhadap informasi.
Makin besar seorang profesional pada anggota group akan makin kuat referent power dalam mempengaruhi mereka.
Saling ketergantungan organisasi dan kecenderungan suatu depertemen mengendalikan departemen lainnya dapat menimbulkan kontingensi power.
Two Face Of Power
Dua pandangan tentang Power: Pandangan negatif (pesonal Power) dan positif (social power).
Menurut McClelland, Sosial power dicirikan oleh: perhatian terhadap tujuan kelompok, memberikan beberapa inisiatif dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan, membuat anggota agar merasa kuat dan kompeten.
Peran sosial power dapat mengefektifkan organisasi karena lebih bersifat humanistik, penekanan pada pentinya nilai-nilai demokrasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Power dan Oragnisasi
Struktur Organisasi akan menentukan power.
Preffer, desain struktur organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengawasan authority sehingga akan membentuk formal power, authority dan informal power terhadap orang-orang dalam melaksanakan tugas, membuat keputusan, dan komuniklasi.
Dalam pandangan Makro variabel-variabel kontingensi power seperti: lingkungan, organisasi, budaya, struktur dan proses.
Implikasi Politik tentang Power
Power dan politik mempunyai konsep yang berhubungan erat, organisasi selalu berbicara tentang perjuangan politik internal, perebutan power, perselisihan dikalangan tertentu. Kondisi demikian merupakan kehidupan yang Normal (Alvin Toffler)
Adanya politik dan pengujian strategi untuk mengakusisi atau memperoleh Power adalah penting dalam upaya memahami dinamika perilaku SDM dan perilaku Organisasi.
Perspektif Politik dan Power dalam Organisasi
Seperti halnya Pemerintahan, Organisasi secara fundamental tidak terlepas dari masalah politik. Politik Organisasi terdiri dari tindakan-tindakan mempengaruhi yang diniatkan atai disengaja yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai atau melindungi kepentingan diri apabila konflik muncul.
Beberapa Alasan Tentang Power dalam Organisasi yang merupakan Realitas Politik
* Organisasi terdiri dari koalisi yang saling bersaing antara satu dengan yang lainnya dalam mendapatkan sumber-sumber, energi dan pengaruh.
* Berbagai Koalisi akan dicari untuk melindungi kepentingan dan posisi pengaruhnya.
* Distribusi power yang tidak seimbang
* Pelaksanaan power dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pelaksanaan power dalam sistem sosial.
No comments:
Post a Comment